Minggu, 20 Maret 2016

Tugas makalah tentang Wayang (Wayang Orang/Wayang Wong)

Makalah tentang Wayang

KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT semoga rahmat dan keselamatan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan umatnya. Sehingga, saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW. Tugas makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu Budaya Dasar (IBD) semester 2 tahun 2016.  Karya tulis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan tulisan-tulisan berikutnya. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian


Rizsa Noorsita Amelia, Maret 2016
Penulis,







BAB. I
LATAR BELAKANG

          Wayang adalah boneka tiruan yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu, yang dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional, biasanya dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang. Wayang didefinisikan sebagai boneka atau penjelmaan dari manusia yang terbuat dari kulit ataupun kayu. Ada juga yang mengartikan bahwa perkataan wayang berasal dari bahasa Jawa yang artinya perwajahan yang mengandung penerangan.       
Di pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah terdapat berbagai macam jenis kesenian tradisional kerakyatan yang tersebar di seluruh pelosok daerah.  Semuanya mempunyai corak dan ciri yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan sosial budaya daerahnya.  Jenis-jenis kesenian tradisional tersebut diantaranya adalah Wayang Orang. Wayang orang disebut juga dengan istilah wayang wong (bahasa Jawa) adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut.
Wayang Orang atau disebut juga Wayang wong adalah suatu drama tari berdialog prosa yang ceritanya mengambil dari epos Ramayana dan Mahabarata.  Konsep dasar wayang orang mengacu pada wayang purwa (wayang kulit). Oleh karena itu wayang orang merupakan personifikasi wayang kulit. Wayang Orang merupakan sebuah genre yang dihidangkan ke dalam drama tari tradisional.  Yang dimaksud dengan genre adalah jenis penyajian yang memiliki karakteristik struktur, sehingga secara audio visual dapat dibedakan dengan bentuk pertunjukan yang lain.  Kesenian Wayang Orang memuat tentang ajaran-ajaran hidup.  Oleh karena itu kesenian Wayang Orang merupakan tontonan dan sekaligus tuntunan hidup bagi masyarakat Jawa, yang relevan dengan perkembangan jaman.

Seni wayang ini adalah sebagai wujud apresiasi penikmat seni terhadap budaya tradisional, yang kian hari semakin tersisih oleh budaya asing. Semoga kita semua menyadari keindahan dan keagungan budaya tradisonal yang harus kita lestarikan, kita jaga dan kita banggakan sebagai kekayaan budaya bangsa.



TUJUAN
1.     Mengetahui sejarang wayang di Indonesia
2.     Mengetahui bentuk wayang orang



MANFAAT
1.     Mengenal dan mengapresiasi salah satu budaya tradisional, yaitu seni wayang
2.     Meningkatkan kecintaan terhadap kesenian tradisonal, terutama yang berasal dari daerah sendiri














BAB. II
PEMBAHASAN

          Wayang merupakan salah satu bentuk teater tradisonal yang paling tua. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, telah ada petunjuk adanya pertunjukan wayang, yaitu yang terdapat pada prasasti Balitung dengan tahun 907 Masehi, yang mewartakan bahwa pada saat itu telah dikenal adanya pertunjukan wayang.
          Wayang berasal dari kata wayangan yaitu sumber ilham dalam menggambar wujud tokoh dan cerita sehingga bisa tergambar jelas dalam batin si penggambar karena sumber aslinya telah hilang, di awalnya, wayang adalah bagian dari kegiatan realigi animisme menyembah ‘hyang’, itulah intinya dilakukan antara lain disaat-saat panenan atau taneman dalam bentuk upacara ruwutan, tingkeban, ataupun ‘merti desa’ agar panen berhasil atau pun agar desa terhindar dari segala malapetaka.
          Pada tahun 898 – 910 M wayang sudah menjadi wayang purna namun tetap masih ditunjukan untuk menyembah para sanghyang seperti yang tertulis dalam prasasti balitung sigaligi mawayang buat hyang, macarita bhima ya kumara (menggelar wayang untuk para hyang menceritakan tentang bima sang kumara) di zaman Mataram Hindu ini, Ramayana dari India berhasil dituliskan dalam Bahasa Jawa kuna (kawi) pada masa raja darmawangsa, 996 – 1042 M.








BAB. III
KESIMPULAN

          Karya seni sebagai bahasa memiliki dua potensi, yaitu potensi sebagai bahasa simbolik dan potensi sebagai bahasa rupa, gerak dan secara denotatif. Setiap karya seni tidak tumbuh dari sesuatu kekosongan, melainkan tumbuh diantara dan dari perjalanan sejarah serta dalam suatu konteks social budaya, maka sebenarnya sebuah karya seni merupakan rekaman peristiwa yang dikomunikasikan oleh seniman kepada pembaca (penonton, pendengar).
          Salah satu karya seni yang berkembang di Indonesia adalah seni wayang, yang merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang paling tua. Seni wayang terkenal di Indonesia ada tiga, yaitu wayang golek, wayang kulit, dan wayang orang.




SARAN

          Orang tua dan sekolah serta media-media di Indonesia turut mendukung pelestarian wayang sebagai warisan budaya yang berharga untuk diteruskan ke anak-anak. Agar budaya wayang ini tidak hanya dilestarikan tetapi terus dikembangkan sampai ke masa yang akan datang.









DAFTAR PUSTAKA


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar